penghasil uang

Rabu, 11 Februari 2009

Badan Sehat, Hati Hangat


Sehat itu mahal. Sudah ribuan kali kan mendengar kata-kata tersebut? Tapi, coba dipikir lagi, ternyata yang lebih mahal adalah sakit. Oksigen yang kita hirup bebas aja, kalau ditaruh tabung trus dijual, harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Buat siapa? Buat si sakit.

Makanya, kesehatan harus dijaga dengan benar. Salah satu caranya adalah rajin berolahraga. Selain badan sehat, olahraga bikin hati menghangat. Maksudnya, hubungan keluarga makin erat (37,6 persen), olahraga jadi asyik karena ramai (30,1 persen), dan tambah semangat (11,4 persen).

Tak seperrti keluarga Dursley di Harry Potter yang hanya mengenal olahraga mulut, keluarga responDet paling suka joging (49,05 persen). Lainnya adalah berenang (19,01 persen) atau badminton (12,55 persen). 

Seperti yang biasa dilakukan Nabila Jovita dan mamanya. Cewek yang bersekolah di SMPN 12 tersebut tiap Minggu pagi rutin joging bersama mama. Selain menyehatkan badan, buat Jovita, lari pagi menyehatkan hati. "Soalnya, Mama kan di hari biasa kerja, sedangkan aku dan adik-adikku sekolah. Jadi, Minggu pagi, sambil joging, kami bisa curhat," cerita Nabila.

Untuk sang papa, olahraga bareng cuma bisa dilakukan dua minggu sekali. Soalnya, papa Nabila bekerja di Banjar, pulangnya dua minggu sekali. Selain joging, kalau papanya pulang, Nabila diajak berenang. "Asyik banget kalau sudah kumpul. Bisa dibilang, olahraga mempererat hubungan, meski kami jarang ketemu," ujarnya.

Setali tiga uang dengan Nadia Hanna Fairuzi yang bersekolah di SMA Muhammadiyah 2. Berkat olahraga, keluarganya harmonis selalu. Setiap Minggu pagi, keluarga Nadia nggak pernah tidur-tiduran di rumah. "Ada aja acara olahraga bareng. Papa sih pencinta olahraga banget. Kami jadi ketularan," celotehnya.

Biasanya, Nadia sekeluarga pergi ke taman-taman kota di Surabaya. Sesampai di sana, mereka lari-lari kecil sambil senam. Yang bikin seru, mereka ke sana bukan naik kendaraan bermotor. "Kami naik sepeda rame-rame. Karen kan, meski jauh, rasanya happy," cuapnya.

Kebetulan, papa Nadia adalah anggota pencinta sepeda yang tergabung dalam komunitas Bike to Work. "Jadi rame banget kalau sudah ketemu teman-teman Papa yang lain bareng keluarganya juga," ujarnya. Biasanya, acara itu diakhiri dengan sarapan bareng. Menu favoritnya adalah sate kelapa.

Selain olahraga, menjalin hubungan keluarga yang harmonis, keluarga Nadia punya satu kegiatan lagi yang nggak pernah dilewatkan. "Yup! Narsis time! Kami nggak lupa bawa kamera buat foto-foto. Seru banget deh pokoknya," serunya bangga.

Olahraga bareng keluarga nggak harus dilakukan hari Minggu. Buktinya, Heru Tri Cahyono dan ayahnya berolahraga bareng tiap Sabtu sore. Pelajar SMAN 16 tersebut punya jadwal khusus. "Diselang-seling. Sabtu ini renang, Sabtu depan badminton," ujarnya. 

Menurut dia, olahraga bareng Papa bikin lebih semangat lantaran Papa juga berjiwa muda. Mama dan adik Heru jarang ikut. Kalaupun ikut, kebanyakan mereka jadi penonton setia. "Mama sama adik seringnya malah duduk nonton kami main, he he," lanjutnya. Kadang Heru juga mengajak saudara untuk gabungan biar tambah seru. "Makin ramai makin seru, olahraga jadi terasa ringan," kata cowok yang bertinggi badan 174 sentimeter itu.

Tidak ada komentar: